How I met HOME (House of Mercy)



Minggu lalu sepulang saya ngajar, aku bilang ke Bunda Yudith Arselan​, ntar aku mau share akh bun kesaksian bagaimana aku ketemu HOME, kerinduan ini udah lama terbesit namun aku urungkan niatku krn blm waktunya dan blm tahu dengan detail apa dibalik dari semua cerita hidup setiap anak - anakNya. Sepulang ngajar jumat minggu lalu sedikit share dgn bunda dan kita sama - sama merenungkan jalan - jalan Tuhan yang begitu LUAR BIASA nya, begitu ajaib, tak pernah terpikirkan, bagaikan jauhnya dari barat hingga ketimur, bahkan lebih jauh,  jauhnya melebihi jarak langit dgn bumi, tak pernah di pikirkan dan tidak pernah di bayangkan. 

Siapakah aku yg membuat jalan - jalan hidupku?
Siapakah aku yg tahu hari esok ku?

Hahaha... Negara A (inisial) adalah negara awal aku mengalami kasih Tuhan dan proses yang LUAR BIASA, Negara dimana yang dulunya aku impi -impikan, Negara yg aku doakan, negara yg dgn susah payah aku mendapatkannya, dgn segala impian - impian yg kurindukan. Hahaha...
Ia yg sebagai Bapa memberikannya kepadaku sebagai pelajaran hidup yg sangat berharga. Di negara sana aku mengalami kasih Tuhan yg dahsyat, di negara sana aku mengalami proses pemurnian, tidak ada satu orang pun yang mengawasiku, tidak ada satu orang pun yg menegor aku jika aku salah. Jika tidak dibawah pimpinan Tuhan mungkin aku sudah jatuh dgn berbagai keindahan nya. Hahaha... 

Bisa toh aku hidup seenaknya? Toh gak ada orang tua, gak ada teman gereja? gak ada siapa - siapa yg aku kenal jika aku berbuat dosa dan jika aku lakukan kedapatan aku malu. Tidak ada yg melihat, aku ketika aku nonton TV disana? TV yg ditawarkan disana tanpa proses penyaringan kayak di Indonesia Hahahaha... #Ngertilah maksud saya, Jd berbahagialah yaa yg di Indonesia msh di Sensor :p Guys banyak orang Indo yg baru ke LN itu pengen tahunya banyak dan coba sana - sini. Itu yg menyebabkan coba lagi dan lagi. Terpujilah Tuhan yg menjaga ku, memiliharaku, mengeluarkanku, membawaku tenggelam dengan KasihNya. Krn KasihNya segala sesuatu yang keluar dari dompetku, setelah gajian, duit yang aku terima aku doakan terlebih dahulu mau kemana aku gunakan. Dan tahu gak? Belajar tunduk dan taat itu SUSAH SUSAH GAMPANG. Gila boch kerja cape2'an dari pagi ampe malam, di dua kerjaan hasil yang aku terima Tuhan suruh kasih ke O dan pos – pos yng lain, yg memang saat itu membutuhkan. 

Setelah menoleh kebelakang tidak banyak yg kunikmati untuk diriku sendiri Hahahaha. Aku mengerti sekarang, bagianku bukan uangnya tetapi latihannya. Ingat banget hari senin - ampe minggu itu selalu di isi dgn kegiatan yg macem - macem. Ketika ada orang yg tanya, se pulang dari Negara A mau ngapain? Jawabanku berbeda - beda dgn orang yang ber beda - beda (Karena aku pun bingung, Mau buka usaha? Uangnya udah gak cukup lagi, Mau yg sudah direncanakan, kondisi gak jelas) Galau tingkat antar negara deh, biasanya aku dapat sesuatu apa yang harus aku kerjakan di tahun depan, tp tahun itu benar2 Blank gak ada tujuan :( 

(Hidup tanpa tujuan itu gak enak banget)   tp satu hal yg pasti ketika ultah yg ke 23 aku tdk minta banyak ama Tuhan cuma minta, aku HANYA mau masuk dalam rencana AgungMu TUHAN. Aku mau terus tunduk dan taat mengikuti apa maunya Tuhan. Dan sebelum pulang dari Negara A, Tuhan cuma kasih hati untuk semangat dan dengan pesan hiduplah bernilai untuk orang lain. Bukan sukses tujuan hidup manusia tetapi memiliki nilai untuk orang lain agar Tuhanmu yang dimuliakan bukan dirimu.

Nah, setelah dapat itu, aku tanya Tuhan untuk bernilai Tuhan maunya apa? Tuhan jawab, Desa mu harus mendengar Firman, aku pergunakan sedikit banget dr penghasilanku membuat Seminar mini dan It's Done by His Grace, setelah itu Tuhan bilang mengajarlah. Nah krn aku tahu sedikit B. Inggris dan pernah mengajar. Aku rencanakan buat Ngajar di Sekolah Mama dgn gratis, tetapi kondisi aku pulkam adalah bulan Desember dan Januari, siswa juga libur. Ternyata bukan di sekolah mama tempat ku mengajar. Aku berjalan terus mengabaikan niat mau mengajar itu. 

Tiba saatnya aku pulang ke Jakarta, sebelumnya aku sudah contact - contact dgn Ka Yudith, kenal ka Yudith ini dr blog Ci Nelly hahaha... Yeay, aku dimuridkan dari Internet blog - blog Ibu - ibu yang luar biasa ini. Nah, kenal Ci nelly dari Majalah Pearl, Kenal majalah Pearl awalnya dr blog pribadi Ci Sarah, Ci lia, Ci grace dan juga yg sibling deh hahaha. Jd majalah Pearl terbentuk dari tangan Ibu - ibu yang luar biasa ini, dari tulisan tangan mereka aku belajar banyak. Maklum yaa, aku orang rantau ortu gak selalu hadir kasih nasihat dan ortu gak tahu apa yg dikerjakan putrinya di kota orang lain. Mau gak mau aku harus cari hal lain yg buat aku belajar dari banyak orang. Nah, ibu2 yg Godly ini benar2 membuka banget problematika anak -anak muda sekarang.  Ketika mereka memutuskan utuk membuat majalah, saya adalah salah satu silent reader mereka. Kemudian ketika Majalah Pearl mau adakan Reat - reat aku langsung daftar untuk ikut tanpa pikir panjang meskipun tdk ada iman utk bs mengikutinya Hahahaha. Dan Finally aku gak ikut Reatret dan aku sumbangkan ke ka Vera. Nah, setelah selesai Reatreat, ci nelly share Video Home ke Blog trusss aku lihat dan contact - contact ke ka Yudith.
Setelah tiba di jakarta, ka Yudith susah banget di ajak ketemuan krn sibuk ampe 3 minggu ke pending, akhirnya bs dalam kondisi uang yg sudah semakin menipis dan tdk tahu kesananya. Akhirnya, Ka Yudith arahkan aku ke Cilincing naik transportasi umum, dan ketemu Home. Singkat cerita tanya dan tanya bagaimana belajar B. Inggris di Home? Aku cuma niat sarankan metode belajar bahasa Inggris aja biar mereka cepat belajarnya. Eh malah di tawarkan Ngajar B. Inggris di Home, gak tahu kenapa yaaa hati ku sukacita bgt, mau langsung Jawab Iyaa besedia. Cuma Bunda Yudith mminta aku doakan dulu trusss aku juga doakan dulu karena kan klu ngajar gak boleh bentar. Abang Kelompok ku dulu bilang untuk usahamu bs di nilai minimal kamu harus bekerja memberi diri selama 1 tahun. Aku pegang ukurannya itu. Bunda Yudith tawarkan awalnya hingga aku menerima pekerjaaan mengajarnya. Ketika aku doakan, Jawabanku Yesss dan ada sukacita melimpah. Bukan Home nya yg aku dukakan tetapi pencarian pekerjaanku Hahaha. Aku dapat tawaran 3 pekerjaan, 2 di Perushaan Bank ( Pilihan A, B Jika aku terima ini, kemungkinan besar aku gak bs ngajar di Home lagi) dan 1 sesuai Pengalaman di Negara A ( Pilihan C  Jika aku terima ini maka aku bs ngajar di Home tetapi lumayan cape krn 6 hari kerja dan mulai kerja jam 6 pagi) kemungkinan hari minggu bs masuk kerja. Aku di perhadapkan dgn Pilihan, doaku simple, aku msh pengen ngajar di Home kerjaan mana Tuhan yg Tuhan mau yg menunjang aku buat ngajar di Home? Jika pilihan C yg Tuhan mau, aku gak mau kerja di hari minggu hahaha...lagi - lagi aku melihat pekerjaan Tuhan yg luar biasa, Pilihan C memperbolehkan aku bekerja tanpa bekerja di hari minggu. Ini merupakan perlakukan khusus bgt dari Tuhan. 

Nah, setelah aku bertemu dgn Ka Yudith saat itu, aku ditawarkan ikut Seminar Haggai yg luar biasa KEREN BANGET, dan itupun kasih karunia Tuhan banget, Seminar itu mengkhususkan usia minimal 25 tahun dan biaya 3.750.000 biaya itu mahal banget buat aku ><
 Aku Tolak, dgn alasan usia ku blm cukup, itu bukan buat aku, trusss ka Yudith tawarkan lagi dan lagi. Aku MALU, ingat MALU krn baru plg dari Negara A blg duit gak ada, cuma Tuhan suruh aku Jujur aja klu gak ada duit dan jujur memang pengen ikut seminar itu. Jujur guys, awal tahun buat aku, butuh banget pencerahan, aku berada di zona titik terendah hidupku, berada dimana aku mencari kehendak Tuhan. 

Tp Tuhan itu Amazing bgt, melalui Home : Ka David dan Ka Yudith memberikan angpao yg baru mereka terima buat danain aku ikut seminar Haggai, awalnya meraka gak mau jujur, katanya gratis ada yg danai, aku mah enteng ikutan aja. Gak nyangka klu HOME yg danai pake uang pribadi mereka, Klu dari awal Ka Yudith atau Ka david blg, klu mereka yg danai, pasti aku Tolak habis - habisan. Bukan hanya aku aja yg mereka danai tp ketua Youth gerejaku jg, Akh aku merasakan Kasih Tuhan yg dalam banget. Dr seminar Haggai Intitute semangatku di bakar lagi, dari seminar tsb aku merasakan bangkit lagi. Tak cukup dengan kata - kata tuk ucapkan rasa syukurku. Thanks Lord, Thanks Home, Thanks Bunda Yudith dan ka David, Ka Alex, Tuhan yg balaskan. 

Dari seminar Haggai yg lima hari di Hotel Grand Zuri tsb, disitulah awal Tuhan yg tanamkan kembali mimipi – mimpi baru setelah apa yg aku bangun dengan caraku sendiri hancur berkeping – keeping. Ia membangunkan dan menolongku dari keterjatuhanku. Benarlah, aku terjatuh tdk sampai tergeletak, Ia menolongku tepat pada waktuNya. Aku merasa orang yang paling di kasihi Tuhan pada saat itu. 

Dari situ Tuhan perbesar lagi kapasitas dan daerah - daerah yg Tuhan mau aku ada.
Thanks Home, Majalah Pearl, teruslah menulis, teruslah menginspirasi, teruslah memberkati.

Komentar

Postingan Populer